Rabu, 22 April 2009

puisi cinta

Ada kata yang tak pernah mampu terusik
Tersimpan dalam hati yang sepi dengan apik
Kucium aroma rindu padamu waktu ini
Kupeluk erat sebuah janji takkan terganti yang terlontar waktu itu
Mungkin aku tak dapat mencintaimu sempurna
Sesempurna Bintang menerangi gelapnya malam
Kuberikan rasa Berselimut indah sebuah cinta

Terajut oleh kenangan,Berpondasikan harapan kelam
Di Hamparlangit tak lagi kau temui diriku
Di Sinar bulan tak ada lagi sebuah rasa berbagi
Di Hembus Angin Tak ada lagi lagu mendendang diri
Di Sepi Hati tetap ada sebuah cinta tak kan meragu

Waktu berjalan tak sedikitpun kuragukan impian
Semua tetap penuh rela Hingga saat kau melupakan
Juga tetap kan ada cinta karena kita pernah sama bermimpi
walau kini kau pergi Tak kuanggap sebuah ingkar janji
Karena sesaat pertautan hati sempat terselip janji suci diri

Aku tidak akan memberimu sekuntum bunga lagi
Aku tidak Akan memberimu janji setia lagi
Aku tidak Akan mengumbar seribu bual belaka
Tapi pasti ku berikan padamu Sebuah cinta..

selamat jalan....

Surat CinTa sang KekasiH

Surat cinta ternyata bisa menggugah hati, membangkitkan kerinduan, mendorong semangat, menumbuhkan kepercayaan diri, merubah suasana dan membuat terlena. Surat cinta seperi air laut yang semakin diminum tidak bisa menghilangkan rasa haus. Surat cinta bagaikan lecutan halus bagi jiwa yang sedang lemah…

Bagai bahan bakar api cinta yang mulai meredup. Bagaikan pelita ketika sang kekasih masih samar-samar meniti jembatan cinta menuju ke seberang jalan. Surat cinta adalah nyanyian jiwa, suara hati, ungkapan kerinduan dan hembusan angin sorga. Surat cinta adalah gambaran kanvas hati sang kekasih, lukisan jiwa dan bingkasan rindu…

Kepingan Hati

Sekedar menitipkan sekeping hati..
Agar aku bisa berbagi
Bukan bersama merajut mimpi
Kutahu kau miliki mimpi sendiri
Cukuplah aku singgah sejenak tanpa perlu menetap..
Berlabuh melepas jangkar lelah..
Didermaga lapangmu yang kini semakin sesak...
Saatnya melaut lagi ...mengarungi samudra tanpa tepi
perahu nasibku sudah menunggu
mesti kukayuh menuju dermaga baru
aku lenyap digulung ombak hidup
disanalah sekeping hati aku pendam
abadi ..... bersama takdirku

"setia waktuku"

Aku manusia...
Tak luput dari salah, dan haruskah aku berdusta?
Hidupku penuh luka dan curahan air mata...
Tapi ku tak pernah mengaduh, meskipun terluka..
Karena semua ini ada penuh dengan layar hikmah
Aku manusia...
Lebih mudah merangkai kata daripada merasa...
Hatiku hampa, tapi apalah arti itu semua?
Haruskah aku mengeluh lagi? Siksa ini kembali..
Cemooh... ratapan dan keluh kesah...
Mendesis di dalam hatiku... resahkan jiwaku...
Tapi kutakpernah gentar sekalipun aku berpaling..
Aku manusia...
Ingin mencinta dan dicintai...
Tapi kadang, sang penggoda menghalangiku merasa
Kumau dan siapapun mau, karena kita manusia...
Kenapa kita menangis...?
Kenapa kita merangkai kata...?
Kenapa kita mencinta...?
Karena kita manusia, tak luput dari rasa...
Hilanglah rasa, membuat semuanya hampa..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar